Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain
dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat
pada sekitar wilayah satu negara saja. Migrasi disebabkan karena padatnya
jumlah penduduk dalam suatu daerah tertentu atau karena adanya suatu musibah
didaerah tersebut sehingga memungkinkan untuk berpindah daerah tetapi masih
dalam kawasan yang sama guna menghindari persoalan tersebut.
Analisis Migrasi dari Data Badan Pusat
Statistik Tahun 2000
Provinsi
Province |
Migrasi Masuk (In Migration)
|
|||
1971
|
1980
|
1990
|
2000
|
|
11. Nanggroe
Aceh Darussalam
|
60,982
|
143,365
|
193,285
|
100,166
|
12. Sumatera
Utara
|
530,012
|
547,715
|
452,918
|
447,897
|
13. Sumatera
Barat
|
87,901
|
131,438
|
216,014
|
245,000
|
14. Riau
|
20,606
|
343,024
|
681,627
|
1,534,849
|
15. Jambi
|
155,924
|
293,245
|
470,848
|
566,153
|
16. Sumatera
Selatan
|
327,312
|
608,497
|
932,032
|
987,157
|
17. Bengkulu
|
36,038
|
121,274
|
251,232
|
355,048
|
18. Lampung
|
1,001,103
|
1,782,703
|
1,726,969
|
1,485,218
|
19. Kep.
Bangka Belitung
|
na
|
na
|
na
|
94,334
|
31. DKI
Jakarta
|
1,791,635
|
2,565,158
|
3,141,214
|
|
32. Jawa
Barat
|
371,448
|
963,870
|
2,391,890
|
|
33. Jawa
Tengah
|
253,477
|
336,611
|
509,401
|
708,308
|
34. DI
Yogyakarta
|
99,782
|
175,789
|
264,842
|
385,117
|
35. Jawa
Timur
|
273,228
|
433,451
|
564,401
|
781,590
|
36.
Banten
|
na
|
na
|
na
|
|
51. Bali
|
22,010
|
63,365
|
122,899
|
221,722
|
52. Nusa
Tenggara Barat
|
33,575
|
51,493
|
67,023
|
107,605
|
53. Nusa
Tenggara Timur
|
10,218
|
38,735
|
46,310
|
106,053
|
61.
Kalimantan Barat
|
20,805
|
104,856
|
196,876
|
269,722
|
62.
Kalimantan Tengah
|
50,078
|
140,042
|
240,374
|
423,014
|
63.
Kalimantan Selatan
|
66,119
|
142,619
|
272,797
|
360,324
|
64.
Kalimantan Timur
|
39,548
|
292,028
|
600,201
|
856,251
|
71. Sulawesi
Utara
|
48,668
|
88,266
|
87,715
|
147,091
|
72. Sulawesi
Tengah
|
50,937
|
184,526
|
286,142
|
369,634
|
73. Sulawesi
Selatan
|
66,984
|
108,038
|
219,666
|
273,875
|
74. Sulawesi
Tenggara
|
25,906
|
104,793
|
236,848
|
366,817
|
75. Gorontalo
|
na
|
na
|
na
|
26,888
|
81. Maluku
|
42,228
|
124,894
|
184,892
|
75,540
|
82. Maluku
Utara
|
na
|
na
|
na
|
60,834
|
94. Papua
|
33,513
|
93,030
|
261,308
|
332,015
|
Tiga peringkat data migrant masuk tertinggi
berdasarkan provinsi :
1.
DKI Jakarta :
3,541,972 migran
2.
Jawa Barat :
3,271,882 migran
3.
Banten :
1,758,408 migran
Sedangkan migrant keluar tertinggi adalah
sebagai berikut :
1.
Pulau Jawa :
5,530,179 migran
2.
Pulau Sumatera :
1,553,997 migran
3.
Pulau Sulawesi :
790,368 migran
Berdasarkan data migrasi diatas dapat
dianalisis, sebagai berikut :
1.
Faktor pendorong yang
menyebabkan terjadinya migrasi
Migrasi disebabkan
oleh berbagai faktor pendorong sebagai berikut :
a.
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan pada daerah
asal sehingga menyebabkan migrasi ke daerah yang memiliki sumber-sumber
kehidupan yang lebih memadai, seperti menurunnya daya dukung lingkungan,
menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin
susah diperoleh. Contohnya : waktu terjadinya kekeringan di daerah NTT yang
menyebabkan kelaparan dan kurangnya sumber air bersih yang kebanyakan dari para
penduduk setempat mengalami berbagai penyakit, sehingga mereka mencari sumber
air yang lebih memadai, seperti daerah di pulau Jawa.
- Berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit), sehingga kebanyakan para migrant beralih ke daerah yang mempunyai lapangan pekerjaan yang lebih luas. Contohnya : Karena segala pembangunan nasional berada di daerah Jakarta dan sekitarnya, mengakibatkan para migran beranggapan bahwa di kota-kota besar seperti DKI Jakarta memiliki akses yang lebih luas dalam hal mencari lapangan pekerjaan.
- Adanya tekanan-tekanan pada bidang politik yang melanggar hak asasi penduduk di daerah asal. Contohnya : Kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran pada era orde baru yang menuntut lengsernya kepempimpinan pemerintahan Soeharto sehingga menyebabkan kurangnya rasa aman bagi para penduduk setempat khususnya penduduk keturunan bangsa oriental berelokasi atau migrasi ke daerah yang lebih aman seperti di daerah Jawa Barat.
- Adanya tekanan-tekanan pada bidang agama. Contoh : sekitar tahun 2000-an terjadinya pembantaian umat muslim di Poso oleh agama lain yang tidak diketahui dengan pasti penyebab terjadinya pembantaian tersebut, untuk menghindarinya para umat muslim melakukan migrasi ke pulau Jawa.
- Adanya tekanan pada perbedaan suku. Karena tidak adanya rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan kebudayaan antar suku maka mengakibatkan perselisihan antar suku yang kemudian menyebabkan terpecahnya integrasi sosial diantara dua suku. Contonya : Perselisihan antara suku Dayak (Kalimantan) dengan suku Madura (Madura) yang mengakibatkan disintegrasi dan banyak penduduk setempat yang menjadi korban akibat perselisihan antarsuku tersebut yang pada akhirnya para penduduk rela meninggalkan daerah asalnya demi keselamatan dan keamanan dirinya dan keluarga.
- Alasan pendidikan dan perkawinan. Sama halnya dengan lapangan pekerjaan, pendidikan dan perkawinan juga memegang peranan penting sebagai faktor penyebab terjadinya migrasi. Contohnya : Dalam bidang pendidikan, kurangnya pendidikan di daerah terpencil yang sulit dijangkau menyebabkan sebagian orangtua menyekolahkan anaknya di kota besar yang tingkat dan fasilitas pendidikannya lebih maju dan memadai, dengan harapan anaknya mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Sedangkan dalam faktor perkawinan, ada anggapan bahwa seorang istri yang memiliki suami dari luar daerah harus ikut tinggal bersama dengan suami di daerah asal suaminya.
- Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit. Contohnya : Musibah Lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjdo, Jawa Tengah mengakibatkan korban musibah tersebut rela meninggalkan rumah di kampung mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Migrasi yang dilakukan oleh para migrant
menimbulkan berbagai dampak negative atau permasalahan, baik di daerah asal
atau daerah tujuan migrasi. Permasalahan-permasalahan yang timbul akibat
migrasi adalah sebagai berikut :
a.
Terjadinya pengangguran di daerah tujuan migrasi karena
banyaknya penduduk, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas;
b.
Berkurangnya sumber daya manusia pada daerah asal,
sehingga berkurangnya pula kualitas manusia untuk membangun pembangunan daerah
pada daerah asal;
c.
Terjadinya ledakan penduduk di daerah tujuan migrasi,
seperti pulau Jawa yang kini menduduki peringkat pertama pulau yang paling
padat penduduknya;
d.
Akibat pendapatan yang kurang mencukupi untuk memnuhi
kebutuhan hidup, mengakibatan tingginya tingkat kemiskinan, yang pada akhirnya
menyebabkan tingginya tingkat kriminalitas di kota-kota besar; dan
e.
Terjadinya penyimpangan moral dan kasus asusila.
3.
Alternatif pemecahan
permasalahan migrasi
Permasalahan yang timbulkan oleh adanya
migrasi tersebut dapat diselesaikan melalui aternatif-alternatif pemecahan
masalah migrasi yaitu sebagai berikut :
a.
Pembangunan sosial harus segera di samaratakan sehingga
arus migrasi dapat diminimalisirkan.
b.
Lapangan pekerjaan diperluas sehingga dapat mengurangi
terjadinya migrasi.
c.
Fasilitas pendidikan sesegera mungkin di samaratakan baik
di kota-kota besar maupun di kota-kota terpencil yang sulit dijangkau.
d.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
program-program yang dirancang oleh pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus,
penyuluhan maupun pelatihan-pelatihan yang diadakan sesuai kebutuhan warga
setempat dalam mempersiapkan untuk menghadapi persaingan tenaga kerja di era
globalisasi saat ini.
Referensi :
Emalisa .
(2003). Pola dan Arus Migrasi Di Indonesia. [Online]. Tersedia : http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=3&ved=0CA0QFjAC&url=http%3A%2F%2Flibrary.usu.ac.id%2Fdownload%2Ffp%2Fsosek-emalisa.pdf&rct=j&q=data+migrasi+keluar&ei=HyKBS53hH8S-rAe86bWgBw&usg=AFQjCNEtifsQB2pUNJrZDxZTS-TcWauFVQ
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapustrimakasi ilmunya mbak
BalasHapus