Semangat! Man jadda Wa Jadaa!!

Rabu, 11 April 2012

Geostrategi Indonesia


A.   Sejarah, Pengertian, dan Hakikat Ketahanan Nasional
Para pendiri Negara (founding father) mengamanatkan kepada kita dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan suatu bangsa. Pemerintah Negara Indonesia bertugas untuk melindungi segenap masayarakat indoneisa dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta turut melaksanakan ketertiban dunia, tiap – tiap warga Negara berhak dan wajib membela Negara antara lain bumi, air, udara dan kekayaan alam yang terkandung yang didalamnya memenuhi hajat hidup orang banyak dikuasai Negara dan sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Geostrategi Indonesia dapat di artikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang di amanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran akan terbentuknya bangsa Indonesia yang majemuk dan heterogen, artinya setiap suku bangsa mempunyai hubungan historis dan psikologis dengan daerahnya. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional.
1.             Sejarah Ketahanan Nasional
a.             Sejarah Ketahanan Nasional di mulai dari tekad dan semangat untuk menyatukan wilayah nusantara kearah persatuan dan kessatuan bangsa telah tumbuh sejak masa kejayaan kerajaan sriwijaya pada VII.
b.             Upaya menyatukan wilayah nusantara kearah persatuan dan kesatuan bangsa di bidang politik, di mulai pada era kerajaan Majapahit abat XIV sebagaimana di ungkapkan dalam tekad Gajah Mada yang di kenal sebagai Sumpah Palapa.
c.             Lahirnya Budhi Utomo pada tahun 1908 yang di kenal dengan sebagai sebutan Kebangkitan Nasiona ltelah memperkuat tekat dan menggelorakan semangat kebangsaan melalui gerakan pendidikan nasional.
d.            Dikumandangkannya sumpah pemuda oleh eksponen generasi muda pada tahun 1928 telah semakin membangkitkan kesadaran untuk membina dan menata kehidupan berbangsa serta mengembangkan kemampuan dan kekuatan secara terpadu di bidang sosial politik dan budaya dalam ikatan persatuan dan kesatuan nasioanal.
e.             Pergerakan nasional mencapai puncaknya pada saat diproklamasikannya kemerdekaan oleh bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.

2.             Pengertian ketahanan nasional
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam serta langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat membahayakan kehidupan nasional untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pejuangan mencapai tujuan nasional Indonesia.


Pengertian Ketahanan Nasional dapat dilihat dalam tiga “wajah”, yakni :
a.             Ketahanan Nasional sebagai suatu kenyataan yang nyata atau real.
b.             Ketahanan Nasional sebagai konsepsi. Yang ditunjukkan dengan definisi tentang Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yakni konsep pengaturan dan penyelenggaraan negara.
c.             Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan. Yang ditunjukkan dengan konsepnya dalam melihat keseluruhan aspek sebagai satu kesatuan utuh yang haus terpelihara dan dijaga keamanan dan kelangsungannya.

3.             Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi kemampuan dan kekuatan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan nasional bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam kehidupan nasional.
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional Indonesia adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa dan negara Indonesia untuk dapat menjamion kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Berhasilnya Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional, dan Ketahanan Nasional yang tangguh akan lebih mendorong lagi Pembangunan Nasional.
B.            Konsepsi dan Fungsi Ketahanan Nasional
1.             Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Adalah pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Ketahanan Nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

2.             Fungsi Ketahanan Negara Indonesia
a.             Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Doktrin Dasar Nasional adalah untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa, baik yang bersifat interregional (wilayah), intersektoral maupun multi disiplin.
Doktrin ini diperlukan untuk menghindari cara berpikir yang terkotak – kotak (sektoral) dan memerlukan upaya secara integralnasional serta menghindari kesimpangsiuran dalam arah dan tindakan, tidak konsistennya dengan falsafah yang telah disepakati, sehingga menimbulkan pemborosan waktu, tenaga, sarana, yang mengakibatkan terjadinya penyesatan bahkan penyimpangan dari tujuan nasional Indonesia.
b.             Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Metode Pembinaan Kehidupan Nasional adalah merupakan metode integral yang mencakup seluruh aspek dalam kehidupan negara yang dikenal dengan Astagatra (8 aspek), yakni tiga gatra alamiah (geografi, kekayaan alam dan kependudukan) dan lima gatra sosial (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan) yang bersifat dinamis.
c.             Konsepsi Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Pola Dasar Pembangunan Nasional pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang dan sektor pembangunan nasional secara terpadu, yang dilakukan sesuai dengan rancangan program pembangunan.
3.             Asas – asas Ketahanan Nasional
Asas Ketahanan Nasional adalah tata laku yang didasari nilai – nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta Wawasan Nusantara, yang merupakan pedoman bagi pengembangan Ketahanan Nasional Indonesia. Asas – asas tersebut antara lain :
a.             Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan menjadi tolok ukur bagi Ketahanan Nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung, sehingga dengan demikian kesejahteraan dan kemanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem itu.
b.             Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Ketahanan Nasional mencakup kehidupan bangsa secara komprehensif integral dalam bentuk perwujudan kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan matriks Astragatra. Tujuan asas ini adalah untuk mewujudkan Ketahanan Nasional secara berlanjut agar terwujudnya cita – cita bangsa dan negara.
c.             Asas Mawas Kedalam dan Mawas Keluar
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai – nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
d.            Asas Kekeluargaan
Ketahanan Nasional mengandung nilai keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong – royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas ini mengakui perbedaan namun perbedaan ini harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang anarkis dan saling menghancurkan.

4.             Sifat – sifat Ketahanan Nasional Indonesia
a.             Mandiri
Mengandung prinsip tidak mudah menyerah, ulet dan tangguh, memiliki daya saing tinggi, mampu menentukan sasaran serta kebijaksanaan dan strategi pencapaiannya, bersandar pada integritas dan kepribadian bangsa.
b.             Dinamis
Artinya kondisi Ketahanan Nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
c.             Berwibawa
Artinya kemampuan Ketahanan Nasional Indonesia itu mampu untuk mempengaruhi pihak lain, dengan mengutamakan kekuatan moral, sehingga selalu disegani serta diperhitungkan pihak lain. Makin tinggi tingkat Ketahanan Indonesia, makin tinggi pula kewibawaan nasional, yang berarti makin tinggitingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
d.            Konsultasi dan Kerjasama
Artinya Ketahanan Nasional itu tidak mengutamakan pada sikap konfrontatif dan antagonis, tetapi lebih mengutamakan pada sikap konsultasi dan kerjasama serta saling menghargai, tidak mengandalkan kekuasaan dan fisik semata.
5.             Pengaruh Gatra dalam Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Model Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang – bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan mengguakan kemampuannya.
Secara matematis model Asta Gatra dapat dirumuskan sebagai berikut :
K (t) = f (Tri Gatra, Panca Gatra) t
              = f ([G, D, A], [I, P, E, S, H]) t
Keterangan :
K (t)         : Kondisi ketahanan nasional yang dinamis
G              : Geografis
D              : Demografi
A              : Alam/Kekayaan Alam
I                : Ideologi
P               : Politik
E               : Ekonomi
S               : Sosial Budaya
H              : Hukum
f                : fungsi, dalam pengertian matematis
t                : dimensi waktu
a.             Pengaruh Gatra Ideologi
Ketahanan Nasional gatra Ideologi adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasiona dalam menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideoogi bangsa dan negara Indonesia. Pengaruh gatra ideologi (contohnya ideologi dunia seperti liberalism dan komunisme) dalam kehidupan berbagsa dan bernegara menunjukkan :
a.              Menjunjung tinggi kepentingan harkat dan martabat manusia, menuntut kebebasan secara mutlak, kebahagiaan hidup diukur hanya dengan kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
b.             Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas atau golongan lain, golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah, penonjolan golongan, pertentangan antargolongan, konflik dan jalan kekerasan, perebutan kekuasaan negara.
Ir. Soekarno (dalam dekrit presiden 1 juli 1945) menyatakan bahwa Pancasila merupakan tatanan nilai yang dikristalisasikan dari nilai – nilai dasar budaya bangsa Indonesia, yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di Indonesia.
b.             Pengaruh Gatra Politik
Ketahanan Nasional gatra politik adalah sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, gangguan dari dalam maupun luar, langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidupan politik bangsa dan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Adapun pengaruh gatra politik terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, nampak pada situasi yang menggambarkan :
a.              Perkembangan politik dalam negeri Indonesia, baik dalam struktur, proses, budaya maupun komunikasi politiknya.
b.             Perkembangan politik luar negeri sebagai sarana pencapaian kepentingan nasional, poitik luar negeri sebgai integral dari strategi nasional, kejelasan garis politik luar negeri.
c.              Kondisi nyata ketahanan politik Indonesia. Untuk mewujudkannya diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

c.             Pengaruh Gatra Ekonomi
Ketahanan Nasional dalam gatra ekonomi adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang datang dari luar maupun dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem ekonomi yang dianut dan dikembangkan di Indonesia diharapakan dapat memiliki ketahanan nasional yang mengacu pada UUD 1945 pasal 33 yang menyebutkan bahwa sistem ekonomi Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan (cabang produksi yang penting, bumi, air dan kekayaan alam dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar – besarnya untuk rakyat).
Pengaruh gatra ekonomi dalam kehidupan negara Indonesia terwujud dalam upaya bersama dan setiap warga negaranya mempunyai hak dan kesempatan untuk mensejahterakan bangsa.

d.            Pengaruh Gatra Sosial Budaya
Ketahanan Nasional dalam gatra sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, gangguan dari luar maupun dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan negara Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
Wujud pengaruh gatra ini adalah suatu kondisi sosial budaya dimana kebudayaan suku – suku yang mendiami wilayah nusantara ini saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam kesetaraan.
e.             Pengaruh Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah keseluruhan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dean kemanan negara, dalam mempertahankan dan megamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan Nasional dalam gatra Pertahanan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segaa tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang datang dari dalam maupun luar, langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pengaruh gatra ini ditandai dengan :
a.              Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan sema bangsa didunia, tidak menghendaki terjadinya perang.
b.             Penyelenggaraan pertahanandan keamanan NKRI dilandasi oleh Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara.
c.              Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional terpadu yang melibatkan semua potensi dan kekuatan nasional.
d.             Pertahanan dan keamanan NKRI diselenggarakan dengan Siskamnas (Sishankamrata)
e.              Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta diorganisasikan kedalam suatu wadah tunggal yang dinamakan TNI dan Polri yang jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, yang perannya untuk kepentingan NKRI.
C.           Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia
1.             Pengertian Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia
Pembinaan Ketahanan Nasional berarti suatu proses untuk merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan, strategi dan rencana kegiatan guna mewujudkan dan meningkatkan daya kekebalan dan daya kembang, daya tangkal atau daya kena sedemikian rupa sehingga dicapai kondisi keamanan dan kesejahteraan yang memadai didalam Sistem Kehidupan Nasional agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupannya.
Pembinaan Ketahanan Nasional pada hakikatnya ditujukan untuk memberikan kemampuan atau daya mampu pada sistem kehidupan nasional, sehingga dapat dikatakan bahwa pembinaan Ketahanan Nasional pada hakikatnya juga merupakan pembinaan sistem kehidupan nasional.

2.             Asas – asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia
Asas pembinaan Ketahaanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang relatif telah tersusun bagi tindakan dan kegiatan pembinaan Ketahanan Nasional yang member ciri khas kepada bangsa Indonesia dalam upayanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupannya.
Adapun asas – asas pembinaan ketahanan nasional Indonesia ini adalah sebagai berikut :
a.             Asas Geopolitik dan Geostrategi yang dilandasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara sebagai geostrategi dan geopolitik bangsa yang merupakan konsekuensi dari stratifikasi kebijaksanaan nasional, dimana Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai pemberi arah bagi Ketahanan Indonesia.
b.             Asas Holistik yang dilakukan secara serentak pada segi - segi kehidupan nasional secara holistik dan komprehensif integral.
c.             Asas Menyeluruh Terpadu, dilakukan oleh seluruh lapisan rakyat.
d.            Asas Proyektif, harus diproyeksikan dalam skenario masa depan, yang dimaksud skenario ini adalah gambaran perubahan kondisi sistem kehidupan nasional yang disebabkan oleh dampak dari dalam atau dari luar.
e.             Asas Efisiensi, perlu di perhatikan kriteria efisiensi atau ekonomis. Kriteria efisiensi berarti bahwa dengan menggunakan sejumlah sumber daya tertentu, harus dapat di capai tingkat ketahanan nasional Indonesia yang setinggi-tingginya. Kriteria ekonomis berarti bahwa untuk mencapai tingkat ketahanan nasional tertentu, harus dapat digunakan jumlah sumber daya sekecil - kecilnya. Dengan kriteria efisiensi atau ekonomis tersebut, maka 1). Strategi ketahanan nasional harus seimbang dengan tuntutan skenario masa depan yang di perkirakan, 2). Tuntutan kebutuhan sumber daya untuk mewujudkan ketahanan nasional harus seimbang dengan strategi ketahanan nasional yang sudah digariskan, 3). Program-program untuk mewujudkan ketahanan nasional harus seimbang dengan sumbaer daya yang tersedia, 4). Anggaran yang di sediakan harus sesui dengan kebutuhan untuk melaksanakan program-program tersebut.
f.              Asas Normatif, harus diikuti norma kesatuan pola tindak. Agar dicapai aspek efisiensi atau ekonomis dalam kegiatan nasional tersebut, perlu dilakukan kesatuan pola tindak yang meliputi: 1). Kesatuan konsep yang terdiri atas keseragaman dalam pangkal tolak berfikir, keseragaman dalam metode dan keseragaman dalam bahasa, 2). Kesatuan upaya, yang terdiri atas keterpaduan rencana dan program serta keterpaduan dalam kegiatan.

3.             Langkah Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia
a.             Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Ideologi
1.             Pengalaman pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
2.             Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya, agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selaras dengan peradaban dunia yang beruabh dengan cepat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
3.             Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan persatuan wilayah serta moralitas yang loyal, utuh dan bangga terhadap bangsa dan Negara.
4.             Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar-dasar Negara Republik Indonesia yang harus dipahami dan diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhanya demi terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita nasional, oleh setiap penyelanggara Negara, setiap lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan dan setiap warga Negara Indonesia.
5.             Pembangunan sebagai pengalaman Pancasila, harus menunjukan keseimbangan fisik material dengan pembangunan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
6.             Pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan harus di kembangkan, guna mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang dewasa dan menjadi warga Negara yang baik.

b.             Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Politik.
1.             Mengembangkan kehidupan kewarganegaraan dan politik dalam negeri berdasarkan Pancasila dan UUD 1945yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat.
2.             Mengembangkan kehidupan politik luar negeri sebagai sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antarbangsa yang belandaskan pada pembukaan UUD 1945.
c.             Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Ekonomi
1.             Mengembangkan sistem ekonomi Indonesia yang dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan.
2.             Implementasi sistem ekonomi kerakyataan harus dihindarkan berkembangnya: system free figh liberalism, system etatisme dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli.
3.             Memantapkan struktur ekonomi secara seimbang dan saling seimbang dalam keselarasan dan keterpaduan antar sector pertanian dengan perindustrian dan jasa.
4.             Melaksanakan pembangunan ekonomi sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat serta memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5.             Memeratakan pembangunan dan memanfaatkan hasil - hasilnya yang dilaksanakan secara seimbang dan serasi antar wilayah dan antar sektor.
6.             Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan bersaing secara sehat dan dinamis dalam mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional.
d.            Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Sosial Budaya
1.             Mengembangkan sistem sosial budaya yang dapat mewujudkan nilai-nilai budaya nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna memantapkan jati diri dan integritas bangsa.
2.             Mengkondisikan dan membina manusia dan masyarakat Indonesia yang berjiwa Pancasila.
3.             Mengembangkan kehidupan keagamaan, sehingga nilai-nilai agama, Ketuhanan Yang Maha Esa meresap dan mewarnai tingkah laku sehari-hari serta menjadi landasan moral yang kokoh dalam pelaksaan dalam pembangunan nasional.
4.             Pembinaan identitas bangsa melalui pemanfaatan nilai luhur budaya bangsa yang bersumber pada kebhinekaan budaya daerah dan budaya bangsa lain.
5.             Mengembangkan sistem pendidikan nasional yang mampu meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia serta mampu meningkatkan mutu manusia Indonesia dengan kesadaran mental dan penguasaan teknologi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan.

e.             Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra Pertahanan Keamanan
1.             Mengembangkan sistem pertahanan dan keamanan yang dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara.
2.       Mengembangkan nilai, sikap dan perilaki cinta damai, cinta kemerdekkan, kedaulatan pada seluruh kekuatan pertahanaan keamanan nasiona.
3.             Melakukan pembangunan kekuatan kemampuan pertahanan dan keamanan yang bermanfaat menjamin perdamaian dan stabilitas keamanaan untuk kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
4.             Melindungi potensi nasional dan hasil - hasil pembangunan yang telah di capai dari segala ancaman dan gangguan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan masyarakat bangsa Indonesia.
5.             Mengembangkan perlengkapan dan perlengkapan yang mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan perthanan dan keamanan yang di hasilkan oleh industri dalam negeri.
6.            Melaksanakan pembanguna dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan oleh manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati HAM dan memahami makna nilai dan hakikat perang dan damai.
7.             Mengembangkan TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional yang berpedoman pada sapta marga, yang merupakan penjabaran pancasila.
8.             Mengembangkan polri sebagai kekuatan inti kamtibnas, yang berpedoman pada tri brata dan catur prasetiya.
Referensi :
Tim Dosen PKN UPI. 2002. Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar