Pengertian
Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika
berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain,
sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu
yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari
dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara
anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Fungsi
Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi
setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
1.
Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam
mengatasi persoalan hidup.
2.
Memudahkan segala pekerjaan.
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan
masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai
lebih cepat, efektif dan efesien.
4.
Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan
masyarakat
Pemimpin
a.
Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan
kelompok. Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan
bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam
kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial. Brown (1936)
berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi
boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam
hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya
yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan
struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan
aktivitas kelompok. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel
orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin
dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang
kreatif dan terarah. Seseorang akan menjadi seorang pemimpin yang efektif
apabila :
1.
seseorang
secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
2. bakat-bakat
tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan
kepemimpinannya
3. ditopang oleh
pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang
bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
b.
Tipe-tipe Kepemimpinan :
1.
Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik
mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai
karakteristik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang
otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter
akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
a. kecenderungan
memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi,
seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
b. pengutamaan
orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan
pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c.
Pengabaian
peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang
dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
1)
menuntut
ketaatan penuh dari para bawahannya
2)
dalam menegakkan
disiplin menunjukkan keakuannya
3)
bernada keras dalam
pemberian perintah atau instruksi
4)
menggunakan
pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
2.
Tipe
Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di
lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris.
Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang
ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang
dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan
masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat
mengembangkan sikap kebersamaan.
3.
Tipe
Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur
yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada
karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga
mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya
seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak
pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara
konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4.
Tipe Laissez
Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi
akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri
dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan
organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering
intervensi. Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
1)
pendelegasian
wewenang terjadi secara ekstensif
2) pengambilan
keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada
petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut
keterlibatannya langsung.
3)
Status quo
organisasional tidak terganggu
4)
Penumbuhan dan
pengembangan kemampuan berpikir dan bertindak yang inovatif diserahkan kepada
para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri. Sepanjang dan selama para
anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai,
intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
5.
Tipe Demokratik
a. Pemimpin yang
demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari
berbagai unsur dan komponen organisasi.
b. Menyadari bahwa
mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan
secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus
dilakukan demi tercapainya tujuan.
c.
Melihat
kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memperlakukan
manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia
e.
Seorang pemimpin
demokratik disegani bukannya ditakuti.
Beberapa definisi kepemimpinan yang dikemukakan
oleh para ahli sebagai berikut :
1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk
meraih tujuan kelompoknya.
2.
Wexley & Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang
lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah
tingkah laku mereka.
3.
Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang
untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
4.
Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara
mempengaruhi orang atau sekelompok orang.
Dari
keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandangan yang dilihat
oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan bersama. Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi,
sebagai berikut:
1. Fiedler (1967), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara
individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok
orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.
2. John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan
memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.
3. Davis (1977), mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak
orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat.
4.
Ott (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar
pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan
khususnya perilaku orang lain.
5. Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk
orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima
definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola
hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk
dan mempengaruhi orang lain.
Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen,
tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab
untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman
sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas) :
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan
evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk
kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses
kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan
mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat
mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat
mengatur waktu secara efektif, dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin
harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat
mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan
seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5.
Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim
dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator
(penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu
mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin
harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7.
Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat
memecahkan masalah.
Peran Pemimpin
Menurut Henry Mintzberg,
Peran Pemimpin adalah :
1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2.
Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator.
Kriteria Seorang
Pemimpin
Pimpinan yang dapat dikatakan
sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang
mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan
sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan
sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata: Leadership
is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady Diana
adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena
dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya.
Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang
yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin
ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin,
tanpa itu mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan
yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling
diuntungkan.
3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu
hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh
pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi
kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.
4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan
wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki
pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa
yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan
ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak
dapat berdiri sendiri.
Suasana Kepemimpinan
Dibawah pimpinan seorang pemimpin tercipta suatu
suasana kepemimpinan tertentu, yang secara ekstrim, mungkin otoriter, mungkin
demokratis atau barangkali anarkis. Sebagaimana pernah diutarakan bahwa suasana
kepemimpinan itu dapat mempengaruhi bahkan mewarnai hubungan interpersonal yang
terdapat di dalam kelompok. Dalam suasana kepemimpinan yang otoriter, hubungan
interpersonal yang terdapat dalam kelompok sangat terbatas dan terpusat pada
pemimpin. Pada kepemimpinan laissez-faire, sebaliknya yaitu hubungan
interpersonal hampir tidak ada batasnya dan jalur kepemimpinan seperti tidak ada.
Pada kepemimpinan demokratis, hubungan
interpersonal terbuka luas sepanjang menunjang tugas yang menjadi tanggung
jawab bersama. Di negara kita sudah tentu semuanya demokratis,yaitu yang
didasarkan pada kehidupan. Demokratis Pancasila, yaitu suatu demokratis yang
bukan demokratis sosialis kominis, tapi juga tidak sama dengan demokratis
liberal. Hidup secara demokratis itu dianggap terbaik, tapi mahal, apalagi
secara demokratis pancasila. Ini menurut pembiasaan yang mungkin memakan waktu
yang lama.
Apabila terjadi perubahan suasana kepemimpinan,
misalnya dengan adanya pergantian pemimpin, dengan adanya pergantian ketua
kelompok, maka hubungan interpersonal yang sudah lama terjalin dan merupakan
kebiasaaan, berubah pula. Dengan adanya perubahan itu maka biasanya terjadi
kegoncangan, disebabkan harus mengubah kebiasan. Yang sudah biasa hidup dalam
suasana otoriter, maka akan kaku apabila hidup dan diperlakukan secara
demokratis. Begitu juga sebaliknya. Mereka yang sudah biasa hidup dalam alam
demokratis liberal mereka kaku dalam demokraris Pancasila dan sebaliknya.
perubahansuasana kepemimpinan dapat menimbulkan perubahan penyesuaian,
menimbulkan dinamika dalam kelompok.
Referensi :
.( )
. [Online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2025065-pengertian-kepemimpinan/
. (2010). [Online]. Tersedia : http://www.membuatblog.web.id/2010/05/kepemimpinan-dalam-organisasi.html
. (2009). [Online].
Tersedia : http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar