Patologi Sosial adalah segala penyakit masyarakat yang menjadi
masalah sosial. Seperti : kejahatan, penganguran, kemiskinan,
gelandangan, tawuran remaja dll. Dengan kata lain Patologi sosial adalah ilmu yang mengkaji tentang penyakit sosial yang ada di masyarakat.
Proses – proses interaksi
sosial :
1.
Proses Asosiatif
Adalah sebuah proses yang terjadinya
pengertian dan saling kerjasama timbal balik antara orang per orang atau
kelompok satu dengan yang lainnya, dimana proses ini menghasilkan pencapaian
tujuan – tujuan bersama. Contohnya :
1)
Kerjasama (Cooperation) adalah usaha bersama
antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Bentuk cooperation adalah :
a.
Gotong royong
Proses berupa aktifitas tolong menolong berupa tenaga dan
barang maupun emosional dan dalam bentuk timbal balik antara mereka.
b.
Bargaining
Proses kerjasama dalam
bentuk perjanjian pertukaran kepentingan, kekuasaan, barang – barang maupun
jasa antara dua organisasi atau lebih yang terjadi di bidang politik, budaya,
ekonomi, hukum, maupun militer.
c.
Co – optation
Proses kerjasama yang
terjadi di antara individu dan kelompok yang terlibat dalam sebuah organisasi
atau negara dimana terjadinya proses penerimaan unsur – unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menciptakan
stabilitas.
d.
Coalition
Yaitu dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan – tujuan yang sama kemudian melakukan kerjasama
satu dengan yang lainnya untuk tujuan tersebut.
e.
Joint – venture
Yaitu kerjasama antara dua
atau lebih organisasi perusahaan bisnis untuk pengerjaan proyek – proyek tertentu.
2)
Accomodation
Adalah proses sosial dengan dua
makna, (1) adalah proses sosial yang menujukan pada suatu keadaan yang seimbang
(equilibrium) dalam interaksi sosial antara individu dan antara kelompok
didalam masyarakat, terutama yang ada hubungannya dengan norma-norma dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. (2) adalah
suatu proses yang sedang berlangsung, di mana acomodation merupakan suatu
proses untuk meredakan suatu pertentangan yang terjadi di masyarakat, baik pertentangan
yang terjadi di antara individu, kelompok dan masyarakat, maupun dengan norma
dan nilai yang ada di masyarakat itu. Proses akomodasi ini menuju pada
suatu tujuan yang mencapai kestabilan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah
sebagai berikut:
a.
Coersion,
yaitu bentuk akomodasi yang terjadi karena adanya paksaan maupun kekerasan
secara fisik atau psikologis.
b.
Compromise,
yaitu bentuk akomodasi yang dicapai karena msing-masing pihak yang terlibat
dalam proses ini saling mengurngi tuntutannya agar tercapai penyelesaian oleh
pihak ketiga atau badan yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak=pihak yang
bertentangan.
c.
Mediation,
yaitu akomodasi yang dilakukan melalui penyelesaian oleh pihak ketiga yang
netral,
d.
Conciliation,
yaitu bentuk akomodasi yang terjadi melalui usaha untuk mempertemukan
keinginan-keinginan dari pihak yang berselisih.
e.
Toleration,
bentuk akomodasi secara tidak formal dan dikarenakan adanya pihak-pihak yang
mencoba untuk menghindari diri dari pertikaian.
f.
Stalemate,
pencapaian akomodasi di mana pihak-pihka yanng bertikai dan mempunyai kekuatan
yang sama berhenti pada satu titik tertentu dan masing-masing di antara mereka
menahan diri,
g.
Adjuducation,
di mana berbagai usaha akomodasi yang dilakukan mengalami jalan buntu sehingga
penyelesaiannya menggunakan jalan pengadilan.
2.
Proses Disasosiatif
Proses sosial disosisiatif
merupakan proses perlawanan (oposisi) yang dilakukan oleh individu-individu dan
kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu masyarakat.
Oposisi diartikan cara berjuang melawan seseorang atau kelompok tertentu atau
nilai dan norma yang dianggap tidak mendukung perubahan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah persaingan,
kompetisi dan konflik.
a.
persaingan
(competition) adalah proses sosial di mana
individu atau kelompok-kelompok berjuang dan bersaing untuk mencapai keuntungan
pada bidang-bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum dengan cara
menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada,
namun tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
b.
controvertion,
adalah proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau
pertikaian. Kontroversi adalah proses sosial di mana terjadi pertentangan
pada tataran konsep dan wacana, sedanglkan pertentangan dan pertikaian telah
memasuki unsur-unsur kekerasan dalam proses sosialnya.
c.
conflik
adalah proses sosial di mana individu atau pun kelompok menyadari memiliki
perbedaan-perbedaan, misalnya dalam ciri badaniah, emosi, unsur-unsur
kebudayaan, pola-pola perilaku, prinsip, politik, ideologi maupun kepentingan
dengan pihak lain. Perbedaan ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan
yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian di mana pertikaian
itu sendiri dapat menghasilkan ancaman dan kekerasan fisik.
Sementara Gillin (1951)
menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
- Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi
- Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.
Proses asosiatif adalah proses yang merupakan
penggabungan antara dua objek atau tanggapan indriawi. Proses penggabungan
dapat diuraikan menjadi dua bentuk yakni:
- Kerja sama (cooperation),
Pengertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang
untuk bekerja bersama – sama dengan orang lain atau secara kelompok dalam
rangka menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang ditentukan sehingga
mencapai daya guna yang sebesar – besarnya.
- Akomodasi (acomodation),
Akomodasi mempunyai beberaapa pengertian yaitu:
-
Persediaan atau
penyediaan tempat kediaman dan fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang atau
kelompok untuk memenuhi kebutuhan
-
Penyesuaian diri dengan
alam
-
Penyelesaian
perselisihan
- Asimilasi (assimilation),
Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau penyelarasan
proses sosial dalm taraf lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha – usaha
yang dilakukan untuk mengurangi perbedaaan yang terdapat pada orang perorangan
atau kelompok.
- Akulturasi (acculturation).
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat
pertemuan (kontak budaya) secara langsung dan terus – menerus antar kelompok
manusia yang memiliki kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau
sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
Referensi :
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/.../94019-5-607981803287.doc http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=26427306
Tidak ada komentar:
Posting Komentar