Sejarah Komunitas Punk
Punk berasal dari Bahasa Inggris, yaitu: “Public United Not
Kingdom” yang berarti kesatuan suatu masyarakat di luar kerajaan. Pada
awalnya, punk adalah sebuah cabang dari musik rock dimana musik rock merupakan
sebuah genre musik yang berasal dari musik rock and roll yang telah
lahir lebih dahulu yaitu pada tahun 1955. Subkultur
Punk muncul sekitar tahun 1970 an di
Inggris. Punk mulai populer setelah
munculnya grup-grup band Sex Pistol, Velvet Underground, The Ramones, dan
lainnya. Grup-grup musik ini menjadi suatu cambuk dalam memicu munculnya suatu
gaya hidup Punk di kalangan anak-anak
muda saat itu. Munculnya Punk
didasari atas semangat pemberontakan terhadap segala bentuk kemapanan dalam
masyarakat. Semangat ini berasal dari komunitas anak-anak muda kulit putih
kelas pekerja di London. Mereka adalah kelompok marginal dalam
masyarakatnya, dan tentunya sering menghadapi tekanan persoalan sosial dan
ekonomi. Anak-anak muda ini telah mencapai titik jenuh sekaligus pesimis
terhadap kehidupannya. Dari keadaan itu maka mereka memulai suatu gaya hidup
baru yang berbeda dari kehidupan yang pada saat itu dianggap mapan, (saat itu
Inggris sedang dalam masa industrialisasi modern).
Gaya
hidup ini menimbulkan suatu bentuk kebudayaan sendiri yang berbeda dengan
masyarakat umum. Perbedaan ini menjadikan Punk
sebuah subkultur dalam masyarakat. Dengan gaya hidup, cara berpakaian, aliran
musik, ideologi dan berbagai hal lainnya yang berbeda dari masyarakat umum
semakin menguatkan eksistensi subkultur Punk
dalam Masyarakat. Gaya berpakaiannya yang sangat khas menjadi suatu ciri tersendiri
dari budaya Punk. Dengan menggunakan apa saja yang ingin digunakan dalam
berpakaian bahkan yang tidak lazim seperti penggunaan rantai, peniti, dan
barang-barang lainnya yang bagi masyarakat umum tidak lazim digunakan dalam
berpakaian. Penggunaan make up oleh pria dan berbagai hal lain
dalam berpenampilan menjadikan budaya Punk
benar-benar ingin berbeda dari masyarakat umum yang pada saat munculnya Punk, adalah masyarakat yang memuja
kemapanan.
Punk mulai masuk ke Indonesia sekitar
akhir 1970 an. Masuknya gaya hidup punk
ke Indonesia diawali pula oleh masuknya musik-musik beraliran Punk ke Indonesia namun perkembangannya
tidak sepesat di negeri asalnya. Punk
di Indonesia pada awalnya hanyalah sebuah komunitas kecil yang tidak
terang-terangan menunjukkan gaya hidup Punk.
Kemudian anak-anak muda mulai meniru gaya berpakaian dan mulai memahami
ideologi dan akhirnya menjadikan Punk
sebagai gaya hidupnya. Pada perkembangannya baik di negeri asalnya maupun
di Indonesia, Komunitas Punk telah
mempunyai suatu subkultur tersendiri yang diakui masyarakat dan terkadang
dianggap menyimpang. Punk juga telah
semakin populer dengan timbulnya Punk
sebagai suatu Trend. Contohnya ialah dalam dunia Fashion gaya berpakaian
Punk menjadi trend fashion masyarakat
umum.
Punk sebagai bentuk subkultur seperti
telah dijelaskan sebelumnya, tentu memiliki nilai-nilai yang bersifat
bertentangan karena subkultur ini muncul sebagai bentuk counter culture dari
sistem sosial budaya arus utama (mainstream). Yang dimaksud dengan arus
utama (mainstream) adalah pola sosial yang dominan dan
konvensional. Perbedaan ini dapat menimbulkan anggapan menyimpang dari
masyarakat tentang subkultur punk.
Dengan
demikian, Punk merupakan sub-budaya
yang lahir di London, Inggris, yang menjadi wadah untuk mencurahkan kritik dan
protes atas penguasa pada waktu itu. Punk
memiliki ideologi sosialis yang bersifat bebas. Punk lebih dikenal melalui gaya busananya seperti potongan rambut
Mohawk, jaket penuh dengan spike dan bedge, sepatu boots, jeans ketat, badan bertato,
body piercing, dan hidup di jalan-jalan. Proses modernisasi di Indonesia
menyebabkan kehadiran Punk sebagai
gaya hidup baru, yang umumnya dianut oleh sebagian kaum muda.
Punk kemudian lebih dikenal sebagai
tata cara hidup sehari-hari, dengan ekspresi diri yang menjurus pada gaya hidup
bebas seperti free sex, nongkrong di
jalan, ngamen, mengkonsumsi alkohol, main musik dengan Pogo, dan gaya busana
yang nyeleneh. Orang-orang yang mengikuti gaya hidup Punk disebut anak Punk. Persebaran gaya hidup Punk
sangat marak di kota-kota di Indonesia, salah satunya di Bandung. Anak Punk yang ingin hidup bebas, tanpa ada
aturan yang mengatur segala aktivitas serta perilaku mereka, menjadi sebuah
masalah yang perlu dikaji dalam makalah ini.
Pengertian Punk
Punk didefinisikan oleh O’Hara (1999)
dalam tiga bentuk. Pertama, punk
sebagai trend remaja dalam fashion dan musik. Kedua, punk sebagai keberanian memberontak dan
melakukan perubahan. Terakhir, punk
sebagai bentuk perlawanan yang “hebat” karena menciptakan musik, gaya hidup,
komunitas, dan kebudayaan sendiri. Definisi pertama adalah definisi yang paling
umum digambarkan oleh media. Tapi justru yang paling tidak akurat karena cuma
menggambarkan kesannya saja.
Penyebaran
budaya punk tidak lepas dari adanya peran dari media yang dapat menyebarluaskan
jenis musik ini yang mendorong anak-anak muda untuk mengikuti gaya hidup yang
disajikan dalam musik Punk tersebut.
Maka dapat dikatakan mereka yang bergaya hidup dan berbudaya Punk mengimitasi suatu bentuk gaya hidup
dan budaya yang diterimanya melalui musik yang mereka dengarkan. Suatu bentuk
pembelajaran untuk bertingkah laku yang didapat ini sangat mungkin mendapat
tanggapan sebagai perilaku yang menyimpang. Peniruan ini semakin didukung
dengan adanya desakan dari orang-orang lain yang sebaya (peer group)
yang juga mempunyai tingkah laku yang sama dilingkungannya. Hal ini menimbulkan
suatu bentuk Delinquency imitation model (peniruan model kenakalan
remaja)
Proses
Imitasi memerlukan beberapa syarat, menurut Chorus yang dikutip oleh Soelaiman
Joesoef dan Noer Abijono (1981) syarat-syarat tersebut ialah:
1.
Adanya
minat atau perhatian yang cukup besar terhadap apa yang akan diimitasi
2.
Ada
sikap menjunjung tinggi atau mengagumi apa yang akan diimitasi
3.
Tergantung
pada pengertian, tingkat perkembangan serta tingkat pengetahuan dari individu
yang akan mengimitasi.
Faktor Penyebab Dan Faktor
Yang Mempengaruhi Adanya Komunitas Anak Punk
Adanya Komunitas anak Punk
tersebut merupakan bentuk dari kenakalan anak remaja. Dengan demikian,
faktor penyebab atau faktor yang mempengaruhi adanya komunitas anak punk
merupakan faktor dari kenakalan anak remaja itu sendiri. Masa remaja adalah saat-saat
pembentukan pribadi, dimana lingkungan sangat berperan. Kalau kita perhatikan,
ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi kenakalan remaja, seperti adanya
komunitas anak punk. Faktor-faktor tersebut diantara, sebagai berikut :
1.
Lingkungan
Keluarga
Keluarga sangat besar pengaruhnya
dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain
akan memberi dampak dalam kehidupan mereka. Demikian pula cara mendidik dan
contoh tauladan dalam keluarga khususnya orang tua akan sangat memberi bekasan
yang luar biasa. Seorang remaja juga memerlukan komunikasi yang baik dengan
orang tua, karena ia ingin dihargai, didengar dan diperhatikan
keluhan-keluhannya. Dalam masalah ini, diperlukan orang tua yang dapat bersikap
tegas, namun akrab (friendly). Mereka
harus bisa bersikap sebagai orang tua, guru dan sekaligus kawan. Dalam mendidik
anak dilakukan dengan cara yang masuk akal (logis), mampu menjelaskan mana yang
baik dan mana yang buruk, melakukan pendekatan persuasif dan memberikan
perhatian yang cukup. Semua itu tidak lain, karena remaja sekarang semakin
kritis dan wawasannya berkembang lebih cepat akibat arus informasi dan
globalisasi.
2.
Lingkungan
Sekolah
Sekolah adalah rumah kedua,
tempat remaja memperoleh pendidikan formal, dididik dan diasuh oleh para guru.
Dalam lingkungan inilah remaja belajar dan berlatih untuk meningkatkan
kemampuan daya pikirnya. Bagi remaja yang sudah menginjak perguruan tinggi,
nampak sekali perubahan perkembangan intelektualitasnya. Tidak hanya sekedar
menerima dari para pengajar, tetapi mereka juga berfikir kritis atas pelajaran
yang diterima dan mampu beradu argumen dengan pengajarnya.
Dalam lingkungan sekolah guru
memegang peranan yang penting, sebab guru bagaikan pengganti orang tua. Karena
itu diperlukan guru yang arif bijaksana, mau membimbing dan mendorong anak
didik untuk aktiv dan maju, memahami perkembangan remaja serta seorang yang
dapat dijadikan tauladan. Guru menempati tempat istimewa di dalam kehidupan
sebagian besar remaja. Guru adalah orang dewasa yang berhubungan erat dengan
remaja. Dalam pandangan remaja, guru merupakan cerminan dari alam luar. Remaja
percaya bahwa guru merupakan gambaran sosial yang diharapkan akan sampai
kepadanya, dan mereka mengambil guru sebagai contoh dari masyarakat secara
keseluruhan. Dan remaja menyangka bahwa semua orang tua, kecuali orang tua
mereka, berfikir seperti berfikirnya guru-guru mereka.
3.
Lingkungan
Teman Sebaya
Teman
sebaya adalah sangat penting sekali pengaruhnya bagi remaja, baik itu teman
sekolah, organisasi maupun teman bermain. Dalam kaitannya dengan pengaruh
kelompok sebaya, kelompok sebaya (peer
groups) mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri remaja, dan bagi
persiapan diri di masa mendatang. Serta berpengaruh pula terhadap pandangan dan
perilakunya. Sebabnya adalah, karena remaja pada umur ini sedang berusaha untuk
bebas dari keluarga dan tidak tergantung kepada orang tua. Akan tetapi pada
waktu yang sama ia takut kehilangan rasa nyaman yang telah diperolehnya selama
masa kanak-kanaknya.
4.
Lingkungan
Dunia Luar
Merupakan lingkungan remaja
selain keluarga, sekolah dan teman sebaya, baik lingkungan masyarakat lokal,
nasional maupun global. Lingkungan dunia luar akan memperngaruhi remaja, baik
secara langsung maupun tidak langsung, baik itu benar maupun salah, baik itu
islami maupun tidak. Lingkungan dunia luar semakin besar pengaruhnya disebabkan
oleh faktor-faktor kemajuan teknologi, transportasi, informasi maupun
globalisasi.
Pada masa remaja, emosi masih
labil, pencarian jati diri terus menuntut untuk mencari apa potensi yang ada di
dalam diri masing-masing. Pada masa inilah seseorang sangat rapuh, mudah
terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Seiring dengan pesatnya perkembangan scane
punk yang ada di Indonesia, komunitas punk mampu menyihir remaja Indonesia untuk
masuk ke dalam komunitas punk. Tetapi tidak semua remaja Indonesia tertarik
dengan apa yang ada di dalam punk itu sendiri. Sebagian remaja di Indonesia
hanya mengkonsumsi sedikit yang ada di dalam punk.
Macam-macam Komunitas Anak
Punk
Didalam komunitas ini,
muncul berbagai jenis atau macam-macam dari komunitas anak punk.
Macam-macam komunitas anak punk diantaranya, sebagai berikut :
1.
Anarcho
Punk
Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat
keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya,
kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak
jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan
ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti
Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians
merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.
2.
Crust
Punk
Jika
Anda berpikir bahwa Anarcho Punk
merupakan komunitas Punk yang sangat
brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal. Para penganut
dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties tersebut sering
melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Musik
yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan
orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama
Crusties saja.
3.
Glam
Punk
Para
anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam
kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya
seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas
atau pun dengan orang-orang lainnya.
4.
Hard
Core Punk
Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun
1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat
menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam
kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering
bermasalah.
5.
Nazi
Punk
Dari
sekian banyaknya komunitas Punk,
mungkin Nazi Punk ini merupakan
sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai berkembang
di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke Amerika
Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Against Communism dan
Hate Core.
6.
The
Oi
The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering
membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola.
Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads. Para Skinheads ini
sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat
kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan
bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut
dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk
yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.
7.
Queer
Core
Komunitas
Punk yang satu ini memang sangat
aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian,
homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang
“sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani
mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih
tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core
ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard
Core Punk pada tahun 1985.
8.
Riot
Grrrl
Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun
1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain
dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia
dan Washington DC.
9.
Scum
Punk
Jika
Anda tertarik dengan Punk, mungkin
ini salah satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene.
Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan
kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk
yang sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka
sendiri.
10. The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya
dengan Hard Core Punk dalam bermusik.
Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota
komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.
11. Ska Punk
Ska Punk merupakan sebuah penggabungan
yang sangat menarik antara Punk
dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis
tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian
enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska
Punk yang memilikibeat-beat yang sangat cepat.
12.
Positive Punk
Biasa juga disebut dengan Now-Extinct
Positive Punk Subculture. Komunitas ini menamakan anggotanya dengan sebutan
Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan,
kebaikan moral dan kesehatan. Mereka tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat
merusak tubuh mereka sendiri.
13. Punk Fashion
Para
Punkers biasanya memiliki cara
berpakaian yang sangat menarik, bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers meniru dandanan mereka ini.
Terkadang gaya para Punkers ini juga
digabungkan dengan gaya berbusana saat ini yang akhirnya malah merusak citra
dari para Punkers itu sendiri. Untuk
pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi salah satu andalan
mereka, namun ada juga Punkers yang
menggunakan celana jeans yang sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos yang
bertuliskan nama-nama band mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk
rambut biasanya gaya spike atau mohawk menjadi andalan mereka. Untuk
gaya rambut ini banyak orangorang biasa yang mengikutinya karena memang sangat
menarik, namun terkadang malah menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu,
selain boots tinggi, para Punkers
juga biasa menggunakan sneakers namun
hanya sneakers dari Converse yang
mereka kenakan.
Faktor – faktor dari dalam
Diri yang Menyebabkan Seseorang Mengikuti Komunitas Punk
Punk sebenarnya bukanlah sekedar fashion, Komunitas Punk
merupakan bagian dari kehidupan dunia underground. Mereka tidak hanya
sekedar sekelompok anak muda dengan busana yang ekstrim, hidup di jalanan dan
musik yang keras, tetapi yang mendasar adalah mereka mempunyai ideologi politik
dan sosial. Kehadiran mereka adalah perlawanan terhadap kondisi politik, sosial
dan budaya yang ada dalam masyarakat. Komunitas ini juga menghasilkan karya
yang cukup banyak. Namun mereka tidak terlalu meng-ekspos karya mereka.
Hidup mereka selalu identik dengan gaya hidup dan musik yang berbekal etika DIY
(Do It Yourself : kita dapat melakukannya sendiri).
Punk hanya aliran. Tetapi jiwa dan kepribadian pengikutnya
akan kembali lagi ke masing-masing individu. Motto dari komunitas Punk
itu tersebut, Equality (persamaan hak) itulah yang
membuat banyak remaja tertarik bergabung didalamnya. Punk sendiri lahir
karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik Punk dan adanya gejala
perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing sehingga mereka mengubah gaya
hidup mereka dengan gaya hidup Punk.
Adapun faktor yang berasal
dari dalam diri seseorang yang menyebabkan dirinya tertarik mengikuti komunitas
Punk :
1.
Rasa seni yang kental, dan mereka ingin mengekspresikan
seni tersebut.
2.
Mereka ingin dianggap sebagai bagian masyarakat, dan agar
diakui keberadaannya.
3.
Rasa tidak puas terhadap pemerintahan, ataupun protes
terhadap kebebasan yang terkekang.
4.
Punk sebagai bentuk perlawanan yang “hebat” karena menciptakan musik, gaya
hidup, komunitas, dan kebudayaan mereka sendiri (O’Hara, 1999, h. 41).
5.
Punk sebagai suatu keberanian dalam melakukan perubahan dan pemberontakan.
6.
Sebagai suatu bentuk apresiasi trend remaja dalam bidang
fashion dan musik.
7.
Ingin menutupi ketidakpuasan atau ketidakberdayaan hidup
maupun perasaan inferior mereka dalam bentuk penampilan yang superior dan unik
di mata masyarakat.
8.
Ingin mengekspresikan kemarahannya melalui suatu
simbolisme berupa atribut bergaya punk dan pemikiran-pemikiran ideologi
anti-kemapanan.
9.
Untuk menutupi kemarahan dan rasa frustasi dari
ketidakpuasan terhadap sistem yang telah diterapkan baik oleh orangtua maupun
masyarakat.
Pengaruh Positif dan
Negatif Adanya Komunitas Punk
Komunitas Punk di
dalam masyarakat biasanya dianggap sebagai sampah masyarakat. Tetapi yang
sebenarnya, mereka sama dengan anak-anak lain yang ingin mencari kebebasan.
Dengan gaya busana yang khas, simbol-simbol, dan tata cara hidup yang dicuri
dari kelompok-kelompok kebudayaan lain yang lebih mapan, merupakan upaya
membangun identitas berdasarkan simbol-simbol.
Pengaruh positif dan negatif
dari komunitas ini, kembali lagi ke cara pandang masyarakat itu sendiri.
Memang, sebagian komunitas Punk memberikan dampak negatif bagi
seseorang, terutama remaja yang jiwanya masih labil dan belum mengerti makna Punk
itu sendiri. Sebenarnya anak Punk adalah bebas tetapi bertanggung jawab.
Artinya mereka juga berani bertanggung jawab secara pribadi atas apa yang telah
dilakukannya. Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani para Punkers
memang sangat aneh, maka pandangan miring dari masyarakat selalu ditujukan pada
mereka. Padahal banyak diantara Punkers yang mempunyai kepedulian
sosial.
Pengaruh positif adanya
komunitas Punk tersebut, antara lain :
1.
Adanya tempat untuk mengekspresikan diri, adanya
kecocokan terhadap lingkungan pergaulan.
2.
Sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi (protes dan
kritik terhadap pengekangan, baik dari pihak masyarakat maupun pemerintah) dan
jiwa seni yang mereka miliki, bahkan mereka
3.
Di bidang musik misalnya, banyak band punk yang mampu
mendapat tempat di hati remaja Indonesia, mereka tidak kalah dengan band-band
papan atas.
4.
Selain di bidang musik, komunitas punk juga bergerak di
bidang fashion, mereka membuat T-shirt, kaos, aksesoris dengan jumlah yang
lebih banyak dan juga desain yang lebih variatif. Wadah untuk pakaian dan
aksesoris yang diproduksi sendiri oleh anak-anak punk sendiri biasa disebut
distro, di industri ini pun komunitas punk mampu bersaing dengan produk-produk
terkenal yang sudah akrab dengan remaja Indonesia.
5.
Dengan adanya komunitas ini (terutama bagi Punkers yang
memiliki keterampilan), mungkin saja dapat membantu pemerintah mengurangi
pengangguran dan dapat meningkatkan ekonomi khususnya bagi komunitas Punk
ini.
6.
Komunitas Punk bukan hanya berasal dari kalangan
bawah, tapi ada yang berasal dari kalangan pejabat. Sehingga dapat mempererat
jalinan silaturahmi dan memperbanyak saudara.
Sedangkan pengaruh
negatifnya adalah :
1.
Gaya dandanan yang tidak sesuai dengan etika dan budaya
Indonesia sehingga mendapat pandangan sebelah mata dan negatif dari masyarakat.
2.
Sering terjerumus pada hal – hal yang dapat merugikan
diri sendiri dan orang lain, misalnya : Narkoba, freesex, mabuk – mabukan. Dan
akhirnya malah mengantarkan diri dibalik jeruji besi.
3.
Dapat memicu tindakan anarkis karena selalu mengahadapi
hidup dengan mengekspresikan kekesalan (kemarahan) karena pengekangan ataupun
hanya untuk mengekspresikan kehebatan (kesombongan) diri.
4.
Mengganggu ketentraman malam karena kebanyakan dari
komunitas ini beraktifitas diwaktu malam yang seharusnya digunakan untuk
beristirahat.
Alternatif Pemecahan
Masalah untuk Menetralisir Anggapan Negatif Publik terhadap Komunitas Punk
Adapun alternatif yang
dapat digunakan untuk menetralisir anggapan negatif publik terhadap komuitas
ini, antara lain :
a.
Komunitas Punk harus lebih menunjukkan karya –
karya mereka yang dapat dihargai oleh masyarakat.
b.
Komunitas Punk lebih aktif dalam kegiatan bakti
sosial ataupun kepedulian terhadap lingkungan yang ditunjukkan dengan prestasi
yang membanggakan.
c.
Ada baiknya komunitas ini banyak beraktifitas diwaktu
siang, dan tidak mengganggu ketentraman.
d.
Menghindari dandanan yang berlebihan, misalnya tetap
menggunakan aksesoris dan dandanan khas mereka namun tetap memperhatikan aspek
kebersihan dan kerapihan.
e.
Beramah – tamah dan tersenyum ketika disapa dan tidak
menunjukkan wajah angkuh ataupun dengan istilah ‘jagoan’.
f.
Anggota dari komunitas ini hendaknya menghindari bergaya
layaknya preman yang membuat risih dan takut masyarakat ketika bersua dengan
mereka.
g.
Mereka juga hendaknya diberikan penyuluhan, namun
sebaiknya penyuluhan tersebut dapat bermanfaat bagi mereka. Misalnya dengan
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk membuka
peluang usaha.
Komunitas Punk sebenarnya berdandan khas ‘amburadul’ atau
lebih mirip gelandangan yang dipandang sebelah mata ini karena ingin
menyampaikan/mengekspresikan aspirasi/solidaritas mereka terhadap kaum
tertindas dan termarjinal di muka bumi ini. Semua yg mereka kenakan adalah
simbol keberpihakan mereka pada kaum yang tertindas. Rambut mereka yang
bergaya mowhawk adalah cermin dari keberpihakan mereka terhadap suku mowhawk
asli Indian yang dibantai orang kulit putih di Amerika. Spike kulit yang
mereka kenakan di tangan adalah simbol pengikat tangan terpidana pada kursi
listrik yang digunakan untuk mengeksekusi para aktivis yang diculik para
diktator di negara-negara barat pada masa itu. Sepatu boot militer yang mereka
pakai adalah simbol dari arogansi militer yang harus dilawan dangann kekuatan
yang sama. Celana jeans ketat adalah simbol dari nasib kaum minoritas yang
selalu terjepit. Rantai dan gembok adalah simbol kekuatan persatuan kaum punk,
dan masih banyak lagi.
Komunitas punk akan
berhenti mengenakan penampilan dan gaya hidup menggelandang ini setelah tidak
ada lagi penindasan di atas bumi ini. Namun sayangnya anak muda sekarang salah
mengartikan Punk itu sendiri dan lebih ditujukan untuk ajang ‘bergengsi’
atau merasa ‘jagoan’.
Pemecahan Atau
Penyelesaian Yang Bijak Didalam Menyelesaikan Masalah Adanya Komunitas Punk
Persebaran
komunitas Punk yang sangat marak di kota-kota di
Indonesia, salah satunya di Bandung, dengan gaya hidup bebas, tanpa ada aturan
yang mengatur segala aktivitas serta perilaku mereka, menjadi salah satu
masalah patologi sosial yang perlu
diselesaikan. Karena jika kita abaikan begitu saja, komunitas Punk yang cenderung berperilaku negatif
itu akan meluas menjadi suatu kenakalan remaja dan menyebabkan suatu
penyimpangan sosial.
Sebenarnya
tidak semua anak punk itu berperilaku
negatif, ada beberapa anak punk yang
bergabung dalam suatu komunitas karena menyukai gaya punk yang identik dengan model rambut Mohawk, body piercing,
tato, gelang spike, dan aksesoris nyentrik lainnya. Gaya hidup negative
yang kerap terjadi di dalam komunitas anak punk
biasanya disebabkan karena mendapatkan terpengaruh teman sesama anak punk lainnya yang melakukan hal-hal
menyimpang seperti memalak, meminum minuman keras, melakukan kekerasan atau
penganiayaan, “ngelem”, narkoba, free sex,
dan sebagainya.
Masalah
gaya hidup negatif pada anak punk
tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara seperti menjauhkan anak dari
lingkungan teman-teman sepermainan yang berperilaku menyimpang. Disini peran
keluarga sangat dibutuhkan untuk bisa menyadarkan anak agar tidak kembali lagi
menjadi anak punk dengan perilaku
negatif. Selain itu memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada para anak punk juga dapat menjadi salah satu
alternative pemecahan masalah. Karena dengan pemberian bimbingan dan
penyuluhan, oleh para psikolog khususnya, dapat merubah pola pikir (belief) anak punk tersebut untuk menghentikan perilaku negative yang
dilakukannya sebelumnya.
Didirikannya
panti sosial atau panti rehabilitasi juga menjadi alternatif pemecahan lainnya
karena dalam panti rehabilitasi, anak punk
yang bermasalah akan diberikan suatu shock
therapy agar anak tersebut menjadi jera dan menyesal telah melakukan
hal-hal negatif dan menyimpang sehingga nantinya dia tidak akan lagi menjadi
anak punk dengan gaya hidup yang
merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Referensi :
artikelnya menarik haha
BalasHapusoya ada musik nih punya ane namanya social 99 ( social ninetynine ),kalo suka monggo share atau likenya ya :
http://www.reverbnation.com/social99
thank you